Selasa, 10 April 2018

SUKU DAYAK PASER

Suku Dayak Paser


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas




Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Rasio Jenis Kelamin, 2013
Population by Subdistrict and Sex Ratio,2013
Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Rasio Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
1. Batu Sopang 16769 11813 28582 141.95
2. Muara Samu 2406 2123 4529 113.33
3. Tanjung Harapan 6942 5876 12818 118.14
4. Batu Engau 4443 4050 8493 109.70
5. Pasir Belengkong 13592 12183 25775 111.57
6. Tanah Grogot 38261 35309 73570 108.36
7. Kuaro 13708 12116 25824 113.14
8. Long Ikis 19944 18047 37991 110.51
9. Muara Komam 6992 6411 13403 109.06
10. Long Kali 13302 12025 25327 110.62
Kabupaten Paser 136359 119953 256312 113.68

Bersumber dari BPS KAB PASER


Suku Paser adalah suku bangsa yang tanah asalnya berada di tenggara Kalimantan Timur yaitu di Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kota Balikpapan. Suku Paser sebagian besar beragama Islam maupun beragama Kristen dan telah mendirikan kerajaan Islam yaitu Kesultanan Pasir (Kerajaan Sadurangas) jadi termasuk ke dalam suku yang berbudaya Melayu (budaya kesultanan/lingkungan hukum adat Melayu). Kemungkinan suku Paser masih berkerabat dengan suku Dayak Lawangan yang termasuk suku Dayak dari rumpun Ot Danum. Populasi suku Dayak Paser saat ini diperkirakan sebesar 155.000 jiwa.
Sebagian besar suku Dayak Paser saat ini bermukim di wilayah pedalaman di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut kabupaten Paser provinsi Kalimantan Timur. Sebelum bermukim di tempat mereka sekarang ini, dahulunya mereka berasal dari daerah Balikpapan dan Penajam. Kemungkinan karena banyaknya arus pendatang baru dari luar yang memasuki wilayah mereka dahulu, sehingga memaksa mereka mencari tempat yang lebih tenang dan damai yaitu di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut, tempat mereka sekarang ini.
Sebenarnya di kabupaten Penajam Paser Utara dan Balikpapan, masih terdapat kelompok kecil suku Dayak Paser yang tetap bertahan dan tidak ikut bermigrasi ke wilayah kabupaten Paser. Selain itu juga terdapat di kota Balipapan dan kabupaten Kotabaru.
Budaya dan adat istiadat suku Dayak Paser dipengaruhi oleh budaya Melayu. Tetapi saat ini mereka mulai menggali kembali budaya-budaya asli dayak yang mereka miliki sebelum dipengaruhi budaya melayu.
SSuku Dayak Paser, tidak seperti suku-suku dayak lainnya yang mengaku telah menjadi Melayu setelah memeluk Islam, tetapi orang Dayak Paser bangga mengaku sebagai bagian dari Dayak, atau sebagai orang Dayak.
Bahasa yang diucapkan oleh suku Dayak Paser, sangat akrab dengan bahasa Dayak Lawangan, sehingga bahasa Dayak Paser kadang dianggap sebagai dialek bahasa Dayak Lawangan.
Referensi
  1. ^ a b Aris Ananta,; Evi Nurvidya Arifin, M. Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, dan Agus Pramono (2015). Demography of Indonesia’s Ethnicity. Institute of Southeast Asian Studies dan BPS – Statistics Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar